Ada banyak merek karpet untuk masjid dijual di Indonesia. Tahukah Anda kalau sebagian besar diantaranya hanya merek yang hadir sementara dan tidak akan beredar lagi pada tahun tahun berikutnya? Mengapa begitu?
Berikut 3 alasan mengapa Anda harus hati hati dalam memilih merek karpet untuk masjid :
Semua orang bisa membuat karpet untuk masjid dengan merek sendiri. Selama ada uangnya dan sanggup memenuhi standard minimum order yang disyaratkan oleh pabrik, maka setiap orang bisa membuat mereknya sendiri.
Lalu bagaimana dengan after sales servicenya?
Misal suatu saat Anda mau repeat order untuk tambahan shaf dibelakangnya, maka tidak bisa dipastikan merek tersebut akan selalu ada. Terutama jika itu merek baru dan stok sudah menipis atau bahkan habis.
Merek karpet yang sudah ada bisa direbranding dengan mencopot label yang ada dan digantikan dengan label yang dibuat oleh si pemilik Toko. Apa akibatnya?
Sama seperti alasan diatas, maka Anda akan kesulitan saat harus membeli karpet dengan merek sama. Karena banyak toko karpet kesulitan saat ditanya stok dan ketersediaan karpet, sebab yang lebih tahu hanyalah penjual pertama.
Mungkin tidak masalah kalau kontak tidak hilang dan Anda sendiri sebagai pembeli pertamanya. Tapi bagaimana jika itu sumbangan dari donatur masjid? atau bagaimana jika sudah ada pergantian pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)?
Ada banyak karpet dengan merek mirip turki padahal buatan lokal. Bagaimana cara kita membedakan itu sajadah masjid turki atau lokal?
Paling mudah adalah dengan merabanya. Minta penjual karpet untuk masjid menunjukkan mana buatan turki dan mana buatan lokal.
Disitu Anda bisa merasakan perbedaan kualitas utamanya dari tingkat kelembutan benang, kerapatan benang atau bulu karpet dan ketinggian atau ketebalan karpet khusus masjid.